Penghitungan Subnetting

July 01, 2016
Apabila Sobat Sudah memahami konsep dari subnetting ,mari kita belajar menghitung subnetting.Dan bagi yang masih belum memahami , dapat mempelajari secara perlahan.

Saya akan sedikit me-review serta menambahkan hal-hal yang berkaitan dengan subnetting.Seperti yang sudah kita bahas pada artikel sebelumnya,Subnetting merupakan Metode/Cara yang digunakan untuk memecahkan/membagi IP Jaringan ke dalam Sub-Jaringan yang lebih kecil yang sering disebut Sub-Network (subnet).Subnetting dilakukan berdasarkan angka subnetmask/CIDR .Dari angka Subnetmask/CIDR tersebut satu alamat IP Network akan dipecah ke dalam Sub-Jaringan baru dengan Network Address dan Broadcast Address yang baru.

Dalam penghitungan subnetting dapat dilakukan dengan dua cara,yakni cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Sebelum masuk ke Penghitungan Subnetting,Kita akan pelajari sedikit tentang Subnetmask dan CIDR.

Apa Itu Subnetmask ?

Menurut Wikipedia,Subnetmask ialah istilah teknologi informasi yang mengacu kepada angka binary 32 bit yang digunakan untuk membedakan ID jaringan (network ID) dengan Host ID.Bit-bit pola subnetmask diberi arti sebagai berikut:
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh pengidentifikasi jaringan diatur ke nilai 1.
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh pengidentifikasi induk diatur ke nilai 0.
Intinya,Subnetmask ialah angka binary 32 bit yang dipakai untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID.Untuk mengidentifikasikan Network ID,bit-bit diatur ke nilai 1,sementara untuk mengidentifikasi Host ID ,bit di atur ke nilai 0.

Misalnya,Kita mempunyai IP 192.168.1.1 dengan subnetmask 255.255.255.0 (11111111.11111111.11111111.00000000),berarti IP kita termasuk ke dalam Network 192.168.1.0 Dengan Host ID yakni 1.

Apa Itu CIDR ?

Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.CIDR digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnetmask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya.

Misalnya,Kita mempunyai IP 192.168.100.1 dengan subnetmask 255.255.255.0.Kita dapat mempersingkat penulisan Subnetmask dengan cara angka subnetmask desimal kita konversi ke biner.Jadi 255.255.255.0 kita konversikan ke biner ,yang kemudian hasilnya ialah 11111111.11111111.11111111.00000000.Setelah didapat hasil binernya ,sekarang kita jumlahkan angka/nilai 1 pada subnetmask biner nya.Dan hasilnya berjumlah 24.Sekarang kita dapat menuliskan IP dengan format 192.168.100.1/24

Berikut adalah Tabel Subnetmask dan CIDR yang digunakan dalam Subnetting

Penghitungan Subnetting
  • Jumlah Subnet : 2X , dimana x adalah jumlah biner yang bernilai 1pada oktet terakhir
  • Jumlah Host Per Subnet : 2y-2 ,dimana y adalah jumlah biner yang bernilai 0 pada oktet terakhir 
  • Blok Subnet (Network Address ): 256 - z ,dimana z adalah nilai oktet terakhir
  • Host dan Broadcast yang valid :
    1. Subnet (Network Address) : IP Broadcast Sub-Jaringan sebelumnya + 1 IP address
    2. IP awal : IP Subnet Sub-Jaringan + 1 IP address
    3. IP terakhir : IP Broadcast Sub-Jaringan- 1 IP address
    4. Broadcast Address: IP Subnet Sub-Jaringan sesudahnya - 1 IP address

Subnetting Pada IP Kelas C

Kasus : Subnetting IP Network 192.168.20.0/25
Analisis :
  • IP Network Address : 192.168.20.0
  • Subnetmask : 255.255.255.128
  • Subnetmask binary : 11111111.11111111.11111111.10000000
 Penghitungan
  • Jumlah Subnet : 2x = 21 = 2 
  • Jumlah Host per subnet : 2y - 2 = 27 -2 = 128-2 = 126
  • Blok Subnet : 256 - 128 = 128 ,jadi subnet nya ialah 0,128.
  • Host dan Broadcast yang valid : Perhatikan Tabel Berikut

Subnetting Pada IP Kelas B

Kasus : Subnetting IP Network 169.172.0.0/19
Analisis :
  • IP Network Address : 169.172.0.0
  • Subnetmask : 255.255.224.0
  • Subnetmask binary : 11111111.11111111.11100000.00000000
 Penghitungan
  • Jumlah Subnet : 2 = 2x = 23=8
  • Jumlah Host per subnet : 2y - 2 = 213 -2 =8192-2 = 8190
  • Blok Subnet : 256 - 224 = 32 ,jadi subnet nya ialah 0,32,64,96,128,....,224.
  • Host dan Broadcast yang valid : Perhatikan Tabel Berikut

Subnetting Pada IP Kelas A

Kasus : Subnetting IP Network 10.0.0.0/12
Analisis :
  • IP Network Address : 10.0.0.0
  • Subnetmask : 255.240.0.0
  • Subnetmask binary : 11111111.11110000.00000000.00000000
 Penghitungan
  • Jumlah Subnet : 2 = 2x = 24=16
  • Jumlah Host per subnet : 2y - 2 = 220 -2 =1048576-2 = 1048574
  • Blok Subnet : 256 - 240 = 16 ,jadi subnetnya ialah 0,16,32,48,64,80,96,112,128,....,240.
  • Host dan Broadcast yang valid : Perhatikan Tabel Berikut

Share this :

Previous
Next Post »
2 Komentar
avatar

manatp bisa dijadikan untuk sumber referensi belajar ini gan

Balas

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔